STUDI EKOLOGI TEMPAT PERINDUKAN VEKTOR MALARIA DI DAERAH RAWA DESA LEMPASING KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN PROPINSI LAMPUNG

Annisa Mulia Anasis, Endah Setyaningrum, Suratman Umar

Abstract


Kabupaten Pesawaran merupakan wilayah dengan tingkat endemisitas malaria yang tinggi di Provinsi Lampung, karena sebagian wilayahnya berupa pantai berawa dan terdapat tambak yang terbengkalai.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik tempat perindukan vektor malaria dan hubungan antara faktor abiotik dengan kepadatan larva nyamuk pada tempat perindukan vektor malaria di daerah rawa.  Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan mengamati faktor-faktor ekologi berupa faktor fisik dan kimia (suhu air, kedalaman air, pH, kadar oksigen terlarut (DO), dan salinitas air,), dan faktor biologi yaitu jenis tumbuhan air, hewan yang terdapat di sekitar perindukan, dan kepadatan larva pada tiga rawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik tempat perindukan vektor malaria yaitu, suhu 26,220C, Kedalaman 18,2 cm, pH 6,77, DO 2,71 mg/L, dan Salinitas 3,430/00, dan. Kepadatan larva hanya ditemukan pada Rawa 2 yaitu 0,33 ekor/250 ml kemudian jenis tumbuhan yang ditemukan di sekitar tempat perindukan yaitu kangkung, alga, pohon kelapa, dan pohon asam serta hewan air berupa ikan mujair dan keong.  Nilai kimia seperti DO 2,71 mg/L dan salinitas 3,430/00 yang kecil ini tidak mendukung kehidupan larva sehingga hubungan antara faktor fisik dan kimia dengan kepadatan larva tidak memberikan korelasi signifikan pada taraf nyata 0,05.


Keywords


Malaria; Faktor Abiotik; Kepadatan Larva Nyamuk Anopheles

Article Metrics

Abstract view : 1624 times
PDF - 1021 times

Full Text:

PDF

References


Alto, BW, Griswold MW, Lounibos LP. 2005. Habitat Complexity and Sex-Dependent Predation of Mosquito Larvae in Containers. J. Oecol. 146: 300–310.

Depkes RI. 1999. Modul Entomologi Malaria 3. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Depkes RI. 2001. Pedoman Ekologi dan Aspek Perilaku Vektor. Jakarta : Direktorat Jenderal Pemberantas Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman (DITJEN.PPM dan PLP).

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran. 2009. Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran. Dinkes Pesawaran. Lampung.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pe-ngelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta. 258 hlm.

Ewusie, J.Y. 1980. Pengantar Ekologi Tropika. ITB Bandung. Bandung.

Harijanto, P. N. 2000. Epidemiologi, Patogene-sis, Manifestasi Klinis, dan Penanganan. EGC. Jakarta.

Hoedojo. 1993. Parasitologi kedokteran. Edisi ke-2. Fakultas Kedokteran Universitas In-donesia. Jakarta.

Odum, E.P. 1998. Fundamentals of Ecology. Edisi ke-3. UGM-Press. Yogyakarta.

Raharjo, M. dan S.J. Sutikno. 2003. Karak-terisitik Wilayah Sebagai Determinan Se-baran Anopheles aconitus di Kabupaten Jepara. Dalam First Congress of Indone-sian Mosquito Control Association in the Commemoration of Mosquito Day. Yogya-karta. Indonesia. Hal 56-54.

Septiani, L. 2012. Studi Ekologi Tempat Perin-dukan Vektor Malaria Di Desa Sukamaju Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran Propinsi Lampung (Skripsi). FMIPA Universitas Lampung. Lampung.

Setyaningrum, E. 1998. Aspek Ekologi Tempat Perindukan Nyamuk Anopheles sundaicus di Pulau Legundi Padang Cermin Lam-pung. Jurnal Manajemen dan Kualitas Lingkungan. Volume 1 Nomor 3. Pusat Studi Lingkungan Lembaga Penelitian Universitas Lampung. Lampung.

Soedarto. 1992. Penyakit-penyakit Infeksi di Indonesia. Widya Medika, Jakarta.

Syarif, H. S. 2003. Studi Ekologi Perindukan Nyamuk Vektor Penyakit Malaria di Desa Sukajaya Lempasing Kec. Padang Cermin Lampung Selatan (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.




DOI: http://dx.doi.org/10.23960%2Fj_bekh.v2i1.2221

Refbacks

  • There are currently no refbacks.